FAKTOR-FAKTOR EKOLOGIS HABITAT LARVA NYAMUK ANOPHELES DI DESA MUARA KELANTAN KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU TAHUN 2009
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim. 2006. Pengendalian Hayati. http://elearning.unej.ac.id/courses/PNH1653/documen/Pengantar_Pengendalian_Hayati.pdf?cidReq=PNH1653. (Down load: 08 April 2009).
Brown, H.W. 1979. Dasar Parasitologi Klinis. Edisi ke-3. Diterjemahkan oleh A.Nugroho. Gramedia. Jakarta.
Budasih. 1993. Beberapa Aspek Ekologi Tempat Perindukan Nyamuk AnophelessundaicusRodenwalt dalam Kaitannya dengan Epidemiologi Malaria di Desa Labuan Lombok, Lombok Timur. Tesis Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor (tidak diterbitkan).
Campbell, C.A., J.B.Reece dan L.G. Mitchell. 2007. Biologi. Edisi kelima. Jilid 3. Diterjemahkan oleh W, Manalu. Erlangga. Jakarta.
Depkes RI. 1986. Malaria, Epidemiologi. Jilid 1. Ditjen PPM-PL. Depertemen Kesehatan RI. Jakarta.
Depkes RI. 2001. Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor. Dit. Jen. PPM-PL. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Dinkes Kabupaten Siak. 2007. Laporan Tahunan Siak. Siak Indrapura.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius.Yogyakarta.
Garcia, S.L dan A.D. Brucner. 1996 Diagnostik Parasitologi Kedokteran. Cetakan I. Diterjemahkan oleh Makimian, R. EGC. Jakarta.
Harijanto. 2000. Malaria, Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinisdan Penanganan. EGC. Jakarta.
Hoedojo, R. 1993. Parasitologi Kedokteran. Edisi Ke-2. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Kasry, A. 2009. Ekologi dan Lingkungan Hidup, Dasar-Dasar Ekologi dan Lingkungan Hidup untuk Sains Lingkungan. Laboratorium Ekologi Perairan. Faperika UNRI. Pekanbaru.
Kustiyoso dan Surlan. 2008. Estimasi Tingkat Intensitas Penularan Malaria Dengan Dukungan Penginderaan Jauh. Pit Mapin XVII. Bandung.
Mwangangi, M.J, M.C.Mbogo,J.E.Muturidan G.J. Nzovu, 2007. Spatial Distribution and Habitat Characterisation of Anopheles Larvae Along The Kenyan Coast. J Vect Borne Dis 44:
Raharjo, M. dan S.J. Sutikno. 2003. Karakteristik Wilayah sebagai Determinan Sebaran Anopheles aconitusdi Kabupaten Jepara. Makalah Disampaikan dalam First Congress of Indonesia Mosquito Control Association in the Commemoration of Mosquito Day. Jogjakarta.
Setyaningrum, E., S.Murwani, E.Rosa, dan K. Andananta. 2008. Studi Ekologi Perindukan Nyamuk VektorMalaria di Desa Way Muli, Kecamatan RajabasaLampung Selatan. Makalah Disampaikan pada Seminar Pengabdian Masyarakat, Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Soekirno, M., J.H. Bang, Sudomo., C.P. Pamayun, and G.A. Fleming. 1983. Bionomics of Anopheles sundaicusand Other Anophelines Associated with Malaria Coastal Areas of Bali (Indonesia). Sirkuler WHO/VBC/83.885.
Sumatri, R.A dan Ikandar, T.D. 2005. Kajian Keberagaman Genetik Nyamuk Anopheles barbirostrisdan A. vagus di dua Daerah Endemik Penyakit Malaria di Jawa Barat. Jurnal Matematika dan Sains. 10(2):37-44.
Syarif, H. S. 2003. Studi Ekologi Perindukan Nyamuk Vektor Penyakit Malaria di Desa Sukajaya Lempasing Kec. Padang Cermin Lampung Selatan. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung (tidakditerbitkan).
Tjitra,E.L., T.Rhicie dan W.J.R.Taylor. 1997. Evalution of Antimalarial Drugs in Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan25 (1): 27-58.
WHO-CTD. 1996. Malaria in The World: Situation and Recent Progress. Report for the UN General Assembly. Division of Control of Tropical Diseases. WHO. Geneva
DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jil.4.2.p.92-102
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2010 Pascasarjana Universitas Riau
License URL: Creative Commons Attribution 4.0 International License.