BIOREMEDIASI LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU MENGGUNAKAN EFEKTIF MIKROORGANISME (EM4)
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alpusari, M. 2004. Kualitas Biologi Perairan Sungai Senapelan, Sago, Sail di Kota Pekanbaru Berdasarkan Bio indikator Plankton dan Bentos. Jurnal Biogenesis, Vol 1 (1).
Anonim. 2008. Sumber Pencemaran dari Industri. http://www.menlh.go.id/usaha-kecil/klh. 29 April 2007. (05 Februari 2010).
Anonim. 2008. Sumber Pencemaran dari Industri. http://www.tahu.2009(12 Juli 2010).
Anonim. 2008. Bioremediasi http://id.wikipedia.2008(12 Juli 2010).APHA
–AWWA –WPCF. 1998. Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater. 19thedition. American Public Health Assosiation 1015 Fifteenth Street. NW Washington, DC 2005.
Badan Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru, 2010. Pemantauan Kualitas Air Sungai Siak dan anak Sungai Siak di Kota Pekanbaru.
Badan Pusat Statistik Pekanbaru. 2010. Laporan Sensus Penduduk Kota Pekanbaru Tahun 2010.
Darsono. 2007. Pengolahan Limbah Cair Tahu Secara Anaerob dan Aerob.Jurnal Teknologi Industri,Vol.XI No.1.
Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Ginting, P.2007. Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah Industri. Penerbit Yrama Widya, Bandung.
Hanifah, A. dan Nugroho, T. 2001. Pengolahan Limbah Cair Tapioka dengan Teknologi EM (Effective Mikroorganisms). Jurnal Natur Indonesia III (2).
Hardjohubojo, S dan Budihardjo, E. 1993. Kota Berwawasan Lingkungan. Penerbit Alumni, Bandung.Indonesian Kyusei, ... Effective microorganisms (EM4). PT. Songgolangit Persada, Jakarta.
Indrasti, N.S. dan Fauzi, A.M. 2009. Produksi Bersih. IPB Press.Jenie, B.S. dan Rahayu, W.P. 2007. Penanganan Limbah Industri Pangan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Mahida, U.N. 1984. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. PT. Rajawali, Jakarta.
Moersidik, S.S. 1994. Industrial Waste Water Treatment a Technological Approach. Paper Presented on Seminar on Chemicals in the Environment: Issues Relating to Air Quality and Wastes. Centre for Human Research of Resources and the Environment, University of Indonesia, Jakarta.
Moesa, I. 2009. Krisis Air Mengglobal. Suara Bumi. Vol 2, PPLH Regional Sumatera.
Nuraida, 1985, Analisis Kebutuhan Air Pada Industri Pengolahan Tahu dan Kedelai, Thesis Master, Program Pasca Sarjana USU, Medan.
Nusa, I.S. dan Heru, D.W. 1999. Teknologi Pengolahan Air Limbah Tahu-Tempe dengan Proses Biofilter Anaerob dan Aerob. Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta.
Peraturan Pemerintah Tahun 2001, Nomor. 82. Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Pohan, N, 2008, Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan Proses Biofilter Aerobik ,Thesis Master, Program Pasca Sarjana USU, Medan.
Radiyati, T., Selamet, R., dan Widodo, P. 1992. Pengolahan Kedelai. Subang: BPTTG Puslitbang Fisika Terapan –LIPI.
Saeni, M.S. 2002.Dampak Pembangunan Pada Kualitas Air.Pelatihan Dosen-dosen Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Se Sumatra dalam Bidang Dasar-dasar AMDAL. 17-26 Juni 2002. Bogor.
Sugiharto. 1987. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. UI Press. Jakarta.
Sulistyaningtyas, E.2003.Pengaruh penambahan Amonium Sulfat dan Waktu Penundaan Bahan Baku Limbah Cair Tahu Terhadap Kualitas Nata de Soya. JIPTUMM.
Undang-undang Tahun 2009, Nomor. 32 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Wardhana, W.A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Wardoyo, S.T.H. 1981. Kriteria Kualitas Air untuk Evaluasi Pertanian dan Perikanan. Training Analisa Dampak Lingkungan, PPLH-UNDDPSL,IPB Bogor.
DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jil.4.2.p.148-158
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2010 Pascasarjana Universitas Riau

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.