NERACA AIR DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PPKS SUB UNIT KALIANTA KABUN RIAU
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anwar, M. 2004. Intersepsi Hujan Oleh Hutan dan Kebun Coklat di Kawasan Batas Hutan Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah. Tesis. IPB. Bogor.
Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor.Asdak. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Badan Meteorologi dan Geofisika. 2006. Petunjuk Pembuatan Pemetaan Neraca Air Lahan. BMG Pusat. Jakarta.
Bermanakusuma, R. 1978. Erosi, Penyebab dan Pengendaliannya. Fakultas Pertanian. Universitas Padjajaran. Bandung.
Coster, C. 1938. Superficial Run-offand Erosion In Java. Tevtona 31 : 613-728.
Dianata, R. 2007. Intersepsi pada Berbagai Kelas Umur Tegakan Karet (Havea Brasiliensis). Departemen Kehutanan. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Dumairi. 1992. Ekonomika Sumber Daya Air. Pengantar ke Hidronomika. BPFE. Yogyakarta.
Foale, M. and Harries. H. 2011. Production and Marketing Profile For Coconut. Agroforestry.net. (Diakses tanggal 2 September 2012).
Handoko, 1993. Klimatologi Dasar. Jurusan Geofisika dan Meteorologi. FMIPA. IPB. Bogor.
Harahap I. dan Darmosarkoro. 1999. Pendugaan Kebutuhan Air Untuk Pertumbuhan Kelapa Sawit di Lapang dan Aplikasinya Dalam Pengembangan Sistem Irigasi. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit 7(2) : 87 –104.
Harahap I. Purba A. Poeloengan. 1996. Aplikasi Model Neraca Air Harian Agrometeorologis Untuk Memprediksi Lengas Tanah Pada Pertanaman Kelapa Sawit. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit 4(3): 121-134.
Kartasapoetra, A.G., dan M. Sutedjo. 1994. Teknologi Pengairan Pertanian Irigasi. Bumi Aksara.
Mulyana, N. 2000. Pengaruh Hutan Pinus (P. merkusii) Terhadap Karakteristik Hidrologi di Sub Daerah Aliran Sungai Ciwulan Hulu KPH Tasikmalaya Perum Perhutani Unit III Jawa Barat (Kajian Menggunakan Model POWERSIM-PINUS ver. 3.1). Tesis Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Pujiharta. 1995. Beberapa Indikator Fisik Untuk Menentukan Kebijaksanaan Pendahuluan Dalam Pengelolaan DAS. Proceedings Lokakarya Pengelolaan Terpadu Daerah Aliran Sungai, Jakarta, 26-27 Mei 1981. P 383-398.
Priyono S. 2002. Hutan Pinus dan Hasil Air Ekstraksi Hasil-Hasil Penelitian Tentang Pengaruh Hutan Pinus Terhadap Erosi dan Tata Air. Yang Dilaksanakan Oleh: UGM, IPB, UNIBRAW dan BP2TPDAS Surakarta.
Ruslan, M. 1983. Intersepsi Curah Hujan Pada Tegakan Tusam (Pinus merkusii), Sungkai (Peronema cariescens) dan Hutan Alam di DAS Riam Kanan, Kalimantan Selatan. Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Siregar, H. H. 2003. Model Simulasi Produksi Kelapa Sawit Berdasarkan Karakteristik Kekeringan Kasus Kebun Kelapa Sawit di Lampung. Tesis. Institut Pertanian Bogor.
Suganda, H., E.P. Paningbatan, L.C. Guerra, and T.P. Tuong. 2001. Variability of Soil, Water Availability and Producting of Rainfed Rice in Relation to Toposuquence in Central Java, Indonesia. Master’s Thesis. Univ of the Philippines, Los Banos. Laguna. Philiphines.
Takeda, 1987. Hidrologi Untuk Pengairan. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
Utomo, WH, Titiek I dan Widianto, 1998. Pengaruh Tanaman Terhadap Hasil Air. Makalah Seminar Pengelolaan Hutan dan Produksi Air untuk Kelangsungan Pembangunan. 23 September 1998, Jakarta.
Widodo (2011). Estimasi Nilai Lingkungan Perkebunan Kelapa Sawit Ditinjau Dari Neraca Air Tanaman Kelapa Sawit. Karya Ilmiah. Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jil.6.2.p.99-113
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2012 Pascasarjana Universitas Riau

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.