KENYAMANAN LINGKUNGAN KERJA DI KAPAL PERIKANAN

Muchtar Ahmad

Abstract


Ketidaknyamanan dari kondisi bekerja di kapal perikanan menjadikan pekerjaan perikanan sebagaipilihan terakhir bagi generasi muda. Sumber-sumber ketidaknyamanan sebagian besar dari kebisingan,getaran, gas buang, bau, suhu, dan stabilitas kapal. Aspek-aspek tersebut dapat juga menjadi bencanalingkungan seperti ekotositas dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Kebisingan (>85dB), suhu (>360C),gas buang dan bau melampaui ambang batas toleransi makhluk hidup. Untuk mengatasinya dapatmenggunakan peralatan seperti saringan dan bantalan untuk meredam kebisingan dan getaran, sertamenggunakan biofuel sebagai energi alternatif untuk menurunkan gas buang dan bau. Sementarastabilitas kapal tergantung pada rancangan dan konstruksi kapal, serta instalasi yang baik dalam mesin.

Keywords


Boat Design; Engine Installation; Gas Emission; Noise; Scent; Stability; Temperature; Vibration.

Full Text:

PDF

References


Ahmad, M. 2007. Suhu Gas Buang Mesin Diesel Kapal Perikanan dengan Bio-fuel. Ilmu Lingkungan 1(1): 1 – 10.

------------- 1981. Study on Bioacosutics of Japanese Tigerfish Therapon oxyrhyn-chus Temminck & Schlegel. Doctor of Agr. dissertation. Univ. of Tokyo. (Tak diterbitkan).

Biro Klasifikasi Indonesia 1971. Biro Klasifikasi Indonesia 1971. Pengetahuan Tentang Klasifikasi Kapal Laut dari Kayu. Gita Karya. Jakarta. 90 halaman.

Darnoko, D. Siahaan, E. Nuryanto. 2003. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. Indonesian Oil Palm Research Institute, Medan.

Kenyamanan Lingkungan Kerja di Kapal Perikanan© 2008 Program Studi Ilmu Lingkungan PPS Universitas Riau 11

Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. 190 hal.

Feather, Norman 1964. Vibrations and Waves. Penguin Books, Harmonsworth, Middlesex,England. 330p.

Fyson, John. 1985. Design of Small Fishing Vessels. Fishing News Books Ltd. Farnham,Surrey, England: 78 – 79.

Habib, Ied. 2006. Penggunaan “Muffler” Berperedam Air dan“Mounting” pada Mesin KapalPerikanan. Skripsi Sarjana Perikanan pada Fakultas Perikan-an dan Ilmu Kelautan,Universitas Riau, Pekanbaru. (Tak diterbitkan)

Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta, tanggal 7 Juni 1980 Nomor 567Tahun 1980 tentang Penetapan Kriteria Amibient Kualitas Udara dan Kriteria Ambient Bising Dalam DKI Jakarta.

Manga, J.B. 1993. Pemilihan mesin utama untuk pendorong kapal penangkap ikan. Majalah Ilmiah UNHAS LONTARA XXIX(2): 26 – 35.

Prihandana, R., R. Hendroko dan M. Nuramin. 2006. Menghasilkan Biodiesel Murah MengatasiPolusi dan Kelangkaan BBM. AgroMedia Pustaka, Jakarta. 122 hal.

Qazuini, M 1993. Proses Pembentukan Bau pada Minyak Kelapa, Lombok. Penerbit Liberty,Yogyakarta.

Ryadi, S.AL. Pencemaran Udara. Penerbit Usaha Nasional, Surabaya. 132 hal.

Soegijanto. 1998. Bangunan di Indonesia Dengan Iklim Tropis Lembab Ditinjau Dari AspekFisika Bangunan. Dirjen Dikti Depdikbud. Jakarta. 328 hal.

Soerawidjaja, Tatang. 2001. “Menjadikan Biodiesel sebagai Bagian dari Liquid Fuel Mix diIndonesia”, Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Takemura, A. 1974. Studies on the acoustical circumstance and behaviour of aquatic animals.Doctor dissertation. Univ. Of Tokyo. (Tak diterbitkan).

Tugaswati 1998. Emisi gas buang kendaraan bermotor dan dampaknya terhadap kesehatan.Makalah dalam seminar Upaya Pengurangan Emisi Gas Buang melalui Program BusBersih. Jur. Manajemen Transportasi: 12.

Widodo, J.D.S. 1995. Perbandingan Efisiensi Total Pemakaian Bahan Bakar Minyak Kelapa Sawit dan Minyak Solar pada Motor Diesel Otomatif. Atma nan Jaya VIII(2): 69 – 81.

Willysta, R. 2007. Efisiensi Bahan Bakar Minyak Solar dan Biodiesel pada Mesin Kapal Perikanan. Skripsi Sarjana Perikanan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,Universitas Riau, Pekanbaru. (Tak diterbitkan)




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jil.2.2.p.1-11

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2008 Pascasarjana Universitas Riau

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.